Friday, 28 October 2011

UJUNG TRAGIS VASEKTOMI


Keluarga Teguh adalah keluarga bahagia dengan sembilan anak yang sehat-sehat di tahun 1975. Pada saat inilah gencar dilakukan kampanye keluarga berencana. Keluarga Teguh tertarik untuk menyudahi jumlah anak yang tergolong sudah banyak meskipun kehidupan mereka berkecukupan. Pak Teguh memilih vasektomi dalam berKB .
Dari sinilah kisah ini mulai. Ternyata entah salah apa, vasektomi ini membuat keperkasaan pak Teguh menurun. Dan ini sangat dirasakan oleh sang isteri sebagai klien sekaligus mitra di tempat tidur. Sementara sang isteri dengan umur 34 tahun justru mengharapkan tempat tidur yang selalu hangat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kebetulan di rumah mereka ada seorang pemuda yang berumur 24 tahun yang sehari-hari membantu dalam menjalankan mesin di usaha mereka. Dia ini, namanya Pekik tidak hanya dipekejakan di pabrik kecil keluarga tetapi juga di sekitar rumah. Inilah yang menarik sang isteri untuk melampiaskan gelegak nafsunya.
Mulailah acara perselingkuhan dari rumah hingga di tempat-tempat lain di luar rumah. Mereka bertemu hampir setiap hari. Pak Teguhpun mulai curiga dengan kehamilan isterinya, dan ini terjadi dua kali. Kedua anak ini menjadi tidak jelas garis keturunannya karena jelas bukan anak pak Teguh tetapi anak bu Teguh. Pak Teguh pun tahu ini dan berkali-kali memergoki mereka bahkan menasehati mereka. Maklum mereka itu isteri dan anak pungutnya. Mereka ternyata tak terpisahkan bahkan bu Teguh siap cerai dan mengawini Pekik. Tetapi pak Teguh tidak setuju skenario ini.
Bu Teguh terus berusaha, dengan cara apapun sampai dia berdoa di Mekah di tempat yang majas. Agar pak Teguh meninggal dan dia bisa nikah sah dengan Pekik. Tuhan mengabulkan doa ini. Pak teguh meninggal kecelakaan dan bu Teguhpun menikah dengan Pekik.
Sekarang ini bu Teguh yang menjadi bu Pekik berumur 70 tahun masih sehat dan kelihatan tidak seperti manula. Badannya masih terlihat kencang, hanya bagian tertentu yang tampak kurang. Tapi dia sekarang merasa tidak bahagia. Dia selalu dipenuhi dengan cemburu luar biasa. Dia selalu harus menjaga suaminya agar tidak sendirian dan lepas dari pengawasannya. apapun alasan suaminya bahwa tidak benar kecurigaannya, tidak akan diterima karena sejarah telah mencatat bahwa suaminya sekarang telah bertahun-tahun berselingkuh dengannya.
PADMA D'AMOR

Wednesday, 26 October 2011

TERJEBAK RAMALAN BEDEBAH

Somad mengawini Kunthi dan telah beranak 3 orang. Semuanya perempuan. Ingin sekali mereka memiliki anak laki-laki. Pada suatu hari Somad di sebuah acara perta giling pabrik gula minta diramal oleh seorang peramal jalanan. Peramal ini jelas tidak punya reputasi yang diakui. Somad ceriterakan keinginannya akan anak tersebut.
Peramal beraksi dengan menanyakan hari lahir somad dan isterinya, serta hari perkawinan mereka. semuanya dijawab dengan lancar. peramal juga melihat garis tangan dan raut wajah Somad. Peramal memberikan nasehatnya. " Mas akan punya banyak anak laki-laki. Tapi ingat bila anak laki-laki tersebut lahir pada hari rabu, maka itulah saat mas juga rela menyingkir dan harus meninggalkan dunia."
Ramalah itu diceriterakan juga kepada isterinya. Beberapa bulan setelah itu hamillah isterinya dan kemudian lahir anak laki-laki yang sangat tampan di hari ....rabu.  GELEDEK MENYAMBAR DIRUMAH ITU. Somad tidak mau menyentuh sama sekali anak tersebut dan selalu ketakutan di berdekatan dengan bayi tersebut. Kunthi isterinya histeris, tertekan berat. Sampai akhinya anak tersebut meninggal pada umur 9 bulan karena tersedak waktu menyusu. Kunthi, si ibu linglung hampir gila.
Kisah selanjutnya. Lahir kemudian anak perempuan, meninggal masih bayi, lahir lagi satu anak laki-laki tidak di hari rabu meninggal juga waktu masih bayi. Lahir lagi anak laki-laki tidak di hari rabu. Oleh tetangga disarankan pura-pura dibuang sebab anak laki-laki sebelumnya meninggal. Anak tersebut akhirnya dipungut tetangga. Lahir lagi anak-laki-laki, anak ke delapan, meninggal juga waktu bayi.
Hamil lagi isterinya untuk yang ke sembilan. Somad sudah berumur 40 tahun waktu itu. LAHIR ANAK LAKI-LAKI DI HARI RABU. Somad sang suami mulai tidak sehat, usus buntunya bermasalah. Keluarga ini bukan keluarga cukup. Mereka bahkan hidup  pas-pasan. Tidak mungkin membawa Somad ke rumah sakit untuk operasi. Somad meninggal saat anak bungsunya berumur 10 bulan.
Ditinggal suaminya dengan 5 anak, masih kecil-kecil lagi tanpa pekerjaan, Kunthi benar-benar terpuruk. Dia pikir anaknya ke 9 itulah naga-naganya. Anak setan dan "pembunuh" ayahnya.
Dia sumpahi anaknya itu "Tidak akan kau dapat kebahagiaan di dunia ini, selama aku masih ada"
Anak ini diserahkan asuhannya kepada kakak perempuannya yang juga masih remaja. Sebagai janda miskin Kunthi harus kerja keras dan tidak punya kesempatan memikirkan balitanya ini. 
Sewaktu anak terakhirnya sudah mulai remaja, sang ibu sebenarnya mulai menyadari betapa kejamnya dia dengan melemparkan kutukannya pada anaknya. Dia menyesal, tapi apa daya, serapahnya sudah berlaku.
Kisahnya si anak bungsu, menderita luar biasa sampai ibunya meninggal pada saat dia berumur 29 tahun. Setelah itu baru kebahagian hidupnya muncul.
YANG HARUS DIPELAJARI DARI KISAH INI
1. jangan terjebak pada ramalan
2. ibu dilarang mengutuk anaknya dengan nasib buruk
3.bila seorang ibu telanjur melemparkan kutukan, jangan ragu-ragu, batalkan dan mintalah ampun pada Tuhan, segera.
SIMA RODRA 2011

MILYARAN KISAH NYATA

Kisah nyata adalah kisah tentang anak manusia yang pernah terjadi. Jenis dan jumlahnya jelas begitu berlimbah. Setiap kita kenal seseorang dia membawa kisah sendiri. Dan seluruhnya menarik untuk dipelajari.
Berceritera tentang kisah-kisah nyata memberi kita pencerahan akan hidup yang penuh variasi dengan aneka warna. Tinggal bagaimana mengemas ceritera tersebut sehingga menarik untuk dibaca dan dipahami maknanya.
Kirimkan kisah yang kau ketahui ke damorpadma@gmail.com, akan kucerterakan kembali kepada siapapun mau menerimanya sebagai masukan bermakna.
PADMA D'AMOR